SINOPSIS VEERA episode 670 by. Sally Diandra

SINOPSIS VEERA episode 670 by. Sally Diandra Veera teringat pada ucapan Ranvi sambil menangis, Baldev menghampirinya dan melihat Veera sedang menangis “Apakah kamu sudah ketemu sama Gunjan ?” Veera langsung memeluk Baldev sambil terus menangis, Baldev berusaha untuk menghiburnya “Aku takut, kalau ada sesuatu yang buruk yang terjadi diantara mereka, hubungan mereka tidak berjalan seperti sebelumnya, mereka jadi sangat berbeda, aku tahu kalau ini akan sulit untuk berjalan bersama lagi” Veera benar benar sedih “Semuanya akan baik baik saja” dari kejauhan Manjeet dan Bansuri melihat kebersamaan mereka berdua dengan perasaan dongkol “Inilah alasannya aku marah karena kamu meninggalkan mereka sendirian di rumah sakit, gadis itu telah mengendalikan Baldev lagi dengan ilmu sihirnya” ujar Manjeet kesal “Aku harus berhasil dan mereka nanti yang akan marah” Manjeet benar benar jengkel 


Gunjan sedang berusaha mengambil dompetnya dan Ranvi membantu Gunjan mengambilnya, Gunjan berterima kasih dan berusaha untuk bicara dengan Ranvi namun Ranvi bersikap tidak suka “Ranvi, bisakah kamu bersamaku saat ini karena hanya dengan begitu aku bisa tidur” Ranvi bergegas mengambil bantal dan berkata “Tidak ! Hal ini akan mengganggu tidur dan pekerjaan juga” Ranvi kemudian berlalu dari sana, Gunjan pun menangis “Bagaimana caranya aku bisa mendapatkan Ranviku yang lama kembali ?” 

Di rumah Balwant, Manjeet sedang merencanakan sesuatu dengan Bansuri untuk melawan Veera “Apakah ada sebuah cara yang bisa kita gunakan untuk melawan Veera ? sebuah cara yang bisa memisahkan Baldev dan Veera selamanya, kita harus melakukan sesuatu agar hubungan mereka berakhir, Baldev harus benar benar merasa benci pada Veera” ujar Manjeet geram “Kakak, aku tahu satu hal” Bansuri tersenyum senang “Katakan apa itu Bansuri ?” desak Manjeet 

Di rumah Ranvi, bibi Chaiji bertanya pada Gunjan, apakah Gunjan bisa tidur dengan nyenyak, Gunjan mengangguk mengiyakan pertanyaan bibi Chaiji “Kamu mau minum teh ? Bibi mau mengantarkan teh ini buat Ranvi dulu” Gunjan langsung menggeleng “Jangan, bibi ,,, biar aku saja yang mengantarnya ke Ranvi” pinta Gunjan “Kenapa ? Lebih baik kamu itu istirahat saja, jangan berjalan di tangga dulu” namun Gunjan tetap bersikeras memintanya, akhirnya bibi Chaiji memberikan teh itu, bibi Chaiji cuma berharap agar tidak terjadi apa apa, 

Saat itu Ranvi sedang menangis teringat pada rencana aborsi Gunjan dan Gunjan yang keguguran, Gunjan menemuinya dan memberikan teh itu untuk Ranvi “Kamu tidak perlu membawanya kesini, Gunjan ,,, tapi terima kasih untuk tehnya” Gunjan menggeleng “Jangan berterima kasih padaku, aku hanya ingin mengatakan kalau aku sangat mencintai kamu, Ranvi ,,, tidak ada yang lebih penting bagiku selain kebahagiaanmu, apakah aku boleh membuat makanan kesukaanmu yang di jual di warung makan itu ?” Ranvi menggeleng “Aku akan pergi bekerja” Ranvi kemudian berlalu begitu saja meninggalkan Gunjan sendirian, Gunjan jadi sedih kembali dan teringat kembali pada cinta Ranvi yang ditunjukkannya pada hari Valentine, Gunjan kembali menangis 

Di rumah Balwant, Manjeet terbatuk batuk dan menemui Bansuri, Bansuri menyembunyikan sesuatu dari Manjeet “Aku sedang membersihkan saja, kak” ujar Bansuri gugup “Lalu kapan kamu akan melakukan tugasmu itu, Bansuri ? Kapan kita akan melempar kartu trufnya ke gadis itu ?” Bansuri menggeleng “Jangan saat ini, kak ,,, aku sedang menunggu saat yang tepat, nanti aku akan mengatakan apa yang akan aku lakukan” Manjeet menyela ”Kamu harus melakukannya segera, Bansuri ! Aku ingin Veera keluar dari rumah ini, aku tidak bisa menghadapinya lagi di rumah ini” Balwant rupanya mendengarkan sedikit pembicaraan mereka 

“Memangnya kenapa ? Veera itu adalah menantu di rumah ini” Bansuri kaget “Suamiku, dengarkan aku dulu” Bansuri langsung mengajak Balwant pergi dari sana dan setelah menjauh dari Manjeet, Bansuri berkata “Apakah kamu akan bicara seperti ini ke kakak iparmu ? Bagaimana bisa kamu mengatakan seperti ini pada yang lebih tua ?” Balwant tertegun “Aku tidak mengatakan sesuatu yang salah” bela Balwant “Aku benar benar tidak tahu ada masalah apa kamu dengan Veera ?” Bansuri menyela “Kami merasa kalau Baldev akan bisa mendapatkan gadis yang lebih baik daripada istrinya itu” Balwant semakin tidak mengerti “Memangnya ada apa dengan Veera ? Bansuri, Tuhan telah menciptakan semua yang ada di dunia ini berpasang pasangan, meskipun mereka suka atau tidak” ujar Balwant sambil melirik ke arah Manjeet kemudian berlalu dari sana, Bansuri merasa bingung “Kakak, aku harap kakak tidak mengatakan apa apa lagi yang menentang Veera, sampai kita mengerjakan rencana kita, kita harus bisa bersabar” pinta Bansuri penuh harap 

Baldev pulang ke rumah sambil membawa Kachori, Baldev pikir makanan ini akan membuat mood Veera jadi membaik “Baldev, apa yang kamu beli itu ? Apakah itu untuk bibi ?” Baldev menggeleng “Ini untuk Veera, bi ,,, bibi bisa mengambilnya dari kotaknya nanti” Manjeet tersenyum “Kenapa ? Apakah ini hari ulang tahunnya ?” Baldev menggeleng lagi “Bukan, kalau dia ulang tahun, seharusnya aku membawa kue taart, dia hanya sedang sedih saja, jadi aku membawakan makanan ini untuk menghibur hatinya” Baldev lalu bergegas menuju ke kamar menemui Veera, sedangkan Manjeet mulai merasa khawatir 

Di rumah Ranvi, Gunjan sedang melihat boneka beruang Teddy Bear pemberian Ranvi, Ranvi memasuki kamar mereka lalu melihat ke arah Gunjan, Ranvi bersikap kasar pada Gunjan, Gunjan dengan sabar melayaninya “Ranvi, apakah kamu sudah makan ?” Ranvi langsung mengangguk mengiyakan “Apakah kamu akan berada dirumah hari ini ? Nanti ayah akan datang” Ranvi menyahut “Tolong sampaikan maafku atas namaku, aku harus pergi, aku akan istirahat dulu sementara waktu” Gunjan menyela “Kamu bisa beristirahat dikamar” Ranvi menggeleng “Tapi kertas kertasnya berada di luar jadi aku harus pergi” Gunjan merasa kesal dengan sikap Ranvi 

“Ranvi, kenapa kamu melakukan semua ini, aku tidak bisa menghadapinya lagi, apa yang terjadi padamu ? Aku tidak bisa melihat kamu jadi kasar padaku, aku minta maaf, Ranvi ,,, tolong, aku mohon, maafkan semua kesalahanku” ujar Gunjan sedih “Berilah aku satu kesempatan untuk bertobat dan memperbaiki diriku kembali” Gunjan kemudian memeluk Ranvi sambil menangis “Aku tahu kalau kamu menyembunyikan penderitaanmu di dalam hatimu, kamu bisa marah padaku tapi jangan bersikap seperti ini, aku tahu apa yang aku lakukan ini salah” Ranvi yang sedari tadi terdiam hanya berkata “Jangan lupa minum obatnya, jaga dirimu baik baik ya” Ranvi kemudian pergi begitu saja meninggalkan Gunjan lagi sendirian di kamar, begitu Ranvi keluar dari kamar, Ranvi menangis, Gunjan juga menangis di kamarnya 

Sementara itu Baldev dan Veera sedang menikmati Kachori berdua, Veera sangat menyukainya “Aku tahu kamu dengan baik, Veera” Veera menyela “Meskipun kak Ranvi dan Gunjan berteman baik sejak kecil, bagaimana bisa sekarang mereka berpisah” Baldev menyahut “Ketika sebuah harapan hancur, itu akan sangat menyakitkan” Veera menatapnya dan berkata “Maka kamu harus bisa memberikan kesempatan untuk mengobatinya, aku berharap kakak bisa memberikan Gunjan sebuah kesempatan, mereka berdua itu saling mencintai satu sama lain” Baldev menatapnya penuh haru “Apakah aku mengatakan hal yang salah, Baldev ?” Baldev menggeleng 

“Tidak, aku bisa mengerti apa yang Ranvi alami saat ini, ketika kita bertarung dengan penderitaan kita, kita jadi marah pada ketidakberdayaan kita sendiri dan kemarahannya itu dilampiaskan pada seseorang yang dicintainya, lalu merasa jengkel dengan dirinya sendiri” Veera terdiam mendengarkan “Ranvi akan segera mengerti apa yang Gunjan lakukan ini hanyalah sebuah ketakutannya belaka, Ranvi itu orang yang baik, aku bisa bilang kalau dia tidak akan menghadapi hal semacam ini” Veera menangis "Cukup, Baldev ,,, kamu telah menjelaskan semuanya padaku” 

Dari kejauhan Manjeet dan Bansuri memperhatikan mereka “Apa yang terjadi ? Kapan kamu akan memulai permainanmu ? Apakah ketika Veera sudah menjadi ibu dari anak anaknya Baldev ?” bisik Manjeet geram “Aku akan mengusirnya besok, kak !” ujar Bansuri mantap SINOPSIS VEERA episode 671 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top