SINOPSIS Yeh Hai Mohabbatein episode 02 by. Sally Diandra

SINOPSIS Yeh Hai Mohabbatein episode 02 by. Sally Diandra Di tengah jalan ketika Ishita berhasil menyelamatkan gadis kecil yang nyaris tertabrak oleh mobil, Ishita bertanya tentang namanya “Siapa namamu ?” tanya Ishita “Ruhi” Nimmi, perawat Ruhi berterima kasih Ishita karena telah menyelamatkan nyawa Ruhi “Kamu seharusnya menjaganya dengan baik, ya sudah ,,, sampai ketemu lagi nanti, Ruhi” Ishita kemudian berlalu dari sana namun entah kenapa rasanya Ishita ingin menatap ke arah anak itu terus, Ishita merasa perasaannya terhubung dengan gadis kecil tersebut, Ruhi tersenyum melihat kepergian Ishita 


Tak lama kemudian, Ruhi mendatangi rumah nyonya Bhalla bersama dengan anjing kecilnya “Apa yang terjadi pada Ruhi, Nimmi ?kenapa kamuu tidak mengatakannya padaku ?” tanya nyonya Bhalla begitu melihat kedatangan cucunya, kemudian nyonya Bhalla mengajak Nimmi ngobrol soal yang tidak dimengertinya, Nimmi hanya terdiam dan bertanya tanya, nyonya Bhalla lalu bertanya juga soal pertunjukkannya ketika Ruhi membawa anak anjing itu masuk ke dalam rumah 

Tuan dan nyonya Bhalla sedang ngobrol berdua sambil minum Rum (semacam minuman keras) bersama yang disembunyikan dari anak anak mereka, nyonya Bhalla kemudian menunjukkan 12 lamaran yang datang untuk Raman (ayah Ruhi), anak mereka yang baru saja bercerai, nyonya Bhalla memuji anak laki lakinya itu, tuan Bhalla juga setuju dengan pendapat istrinya, nyonya Bhalla terharu “Perasaan anakku sedang terluka saat ini, sampai kapan akan membaik ? Dia bahkan tidak mau mencari wanita manapun sebagai pengganti ibunya Ruhi” ujar nyonya Bhalla sedih 

Saat itu Raman sedang mendatangi pesta sebuah perusahaan dan meminta maaf pada seorang wanita karena wanita itu berada didepannya, rupanya Raman bertemu dengan Mihir, temannya “Aku rasa aku akan pindah ke Delhi, lihatlah sekeliling, aku tidak punya alasan untuk tinggal disini” Mihir menyela “Kenapa kamu berfikiran seperti itu, ini tidak seperti itu, Raman ,,, sebenarnya aku ,,,” saat itu Raman melihat seorang wanita yang sedang mencari cari dirinya lalu berkata “Ini bukan alasan untuk tinggal di Mumbai” Mihir menyahut “Aku tahu, dia itu sudah menikah” Raman tersenyum sinis “Pernikahan itu artinya berpisah !” Raman kemudian menemui wanita tersebut dan berkata “Warna merah melambangkan sebuah bahaya” wanita itu tersenyum nakal “Kamu menyukai bahaya kan ?” Raman menyahut “Kita berdua !” wanita itu pun tersenyum 

“Suamiku bekerja untukmu, apakah ada sesuatu diantara kita ?” Raman tersenyum sinis “Mungkin” wanita itu semakin menggoda Raman “Kamu itu yang tidak terlalu langsung” Raman mengangguk “Itu aku memang, apakah kita bisa pergi ke suatu tempat dimana tidak ada kebisingan seperti disini” Raman kemudian memberikan kunci kamarnya ke wanita itu dan bergegas berlalu dari sana, wanita itu segera mengambil kunci tersebut dan langsung menuju ke kamar Raman, ketika wanita itu memasuki kamar Raman, dia kaget karena ternyata Raman sudah berada di dalam kamarnya “Kamu ,,, bagaimana bisa ? Aku kan yang bawa kuncinya, bagaimana bisa kamu masuk kesini sebelum aku ?” Raman tersenyum dan berkata “Aku punya kunci aslinya, untuk memberikan kamu kejutan” wanita itu tersenyum nakal “Aku suka kejutan” ujarnya sambil menunjukkan tato di tubuhnya 

“Aku juga punya kejutan yang lain buat kamu” Raman kemudian menunjukkan suami wanita tersebut yang ternyata sudah berada disana menantinya, wanita itu pun kaget setengah mati “Dia ini suamimu kan ? Aku yang memanggilnya kesini” kemudian Raman meminta temannya yang notabene adalah suami si wanita tersebut untuk bertanya pada istrinya “Tanyakan pada istrimu, kejutan seperti apa yang ingin dia berikan untukku ? Kalian berdua bisa saling ngobrol satu sama lain, aku akan pergi dulu” si suami langsung bertanya pada istrinya dan mereka berdua pun bertengkar hebat, Raman bergegas pergi meninggalkan mereka berdua “Raman, apakah kamu bahagia dengan menghancurkan pernikahan mereka ?” sela Mihir begitu melihat perbuatan Raman 

“Apakah itu sebuah pernikahan ? Apa kamu bercanda ?” sahut Raman “Aku tidak sedang bercanda, Raman ,,, sebuah pernikahan telah hancur hari ini !” Raman terlihat jengkel mendengar ucapan Mihir, teman kerjanya “Kamu tahu, wanita itu memasuki kamarku dengan mengenakan pakaian yang punggungnya terbuka, jangan cemas aku akan mempromosikan suaminya” Mihir tertegun “Untuk apa kamu membantunya ?” Raman tersenyum “Karena aku mempunyai kekuasaan !” Mihir semakin tidak mengerti “Aku tidak mengerti kenapa kamu melakukan ini semua ?” tanya Mihir heran “Aku telah begitu bodoh mempercayai dia dan sekarang aku tidak akan mempercayai siapapun, emosi adalah rintangan terbesar dalam mencapai kesuksessan, aku harus bekerja keras dan menjadi sukses, aku bahagia menjadi orang yang dingin dan tidak berperasaan” ujar Raman senang 

Di rumahnya, Ishita sedang membaca zodiaknya sambil memikirkan tentang Ruhi, sementara itu Ruhi mendatangi Nimmi dan meminta susu “Aku ingin susunya di taruh juga di dalam sebuah wadah” Nimmi mengambilnya untuk anak anjing Ruhi dan Ruhi meminta agar anak anjingnya itu meminum semuanya sampai habis dan Nimmi juga harus merawatnyam nyonya Bhalla mendengar suara gonggongan anak anjing itu, lalu dilihatnya anak anjing itu sambil berteriak “Anak anjing itu ada di dalam kamarku !” mereka semua langsung berusaha mencari anak anjing itu “Itu hanya anjing kecil saja, bu” ujar tuan Bhalla, namun nyonya Bhalla langsung melompat ke atas tempat tidur dengan ketakutan “Pagi pagi sudah membuatku tegang seperti ini, aku pasti sedang berada di lobang yang gelap” ujar nyonya Bhalla ketakutan, Ruhi sangat sedih karena anak anjingnya hilang 

Saat itu Ishita terlambat dan bertemu dengan Ruhi lagi, Ishita mencoba mengajak Ruhi bicara “Ruhi, apakah nenekmu yang menyuruh anak anjingmu tinggal di luar rumah ?” saat itu nyonya Bhalla memanggil Ruhi sambil menunjukkan anak anjingnya “Bolehkah aku memelihara anak anjing ini ? Aku akan merawatnya dengan baik” Ruhi langsung menyetujui permintaan Ishita lalu memberikan anak anjing itu pada Ishita “Selamat tinggal anjing kecil, tante pergilah cepat” ujar Ruhi, 

Dari kejauhan Amma melihat nyonya Bhalla sedang berteriak, nyonya Bhalla kemudian berkata pada Ruhi “Nenek, akan mengajakmu untuk bertemu dengan teman teman nenek” Dokter gigi Ishita akhirnya sampai juga di kliniknya bersama anak anjing milik Ruhi dan bertemu dengan temannya “Tenang, aku tidak akan memeliharanya di klinik tapi aku akan memeliharanya di rumahku, aku akan meyakinkan Amma untuk dua hal hari ini” ujar Ishita 

Pada saat yang bersamaan, Amma dan nyonya Bhalla sedang membeli sayuran, nyonya Bhalla mengatakan pada teman temannya kalau Raman mendapatkan 12 lamaran bahkan dari gadis yang berusia 18 tahun, nyonya Bhalla memuji Raman “Tidak ada seorangpun yang peduli pada laki laki bahkan jika dia telah bercerai” Amma merasa sedih, kemudian nyonya Bhalla menggambarkan gadis yang dia inginkan “Aku ingin gadis India Utara bukan gadis India Selatan” saat itu Raman menelfon ibunya “Ibu, aku akan segera pulang” suara Raman terdengar di ujung sana, nyonya Bhalla lalu bicara soal Ruhi, anak Raman “Ibu, aku menelfon ibu untuk bertanya bagaimana kesehatan ibu” nyonya Bhalla menyela “Sapa dulu anakmu, Raman” kemudian Ruhi bicara dengan Raman, Raman terlihat mengabaikannya “Ruhi, dimana nenekmu ? Ayah harus pergi sekarang” Raman lalu memutuskan telfonnya, Ruhi sangat sedih karena ayahnya mengacuhkannya, 

Ishita saat itu pergi ke pasar menemui Amma, Amma langsung menceritakan tentang nyonya Bhalla dan menghinanya dengan perasaan kesal, Ishita melihat Ruhi juga ada di pasar, Ishita segera menghampiri Ruhi, dilihatnya Ruhi sedang bersedih “Ruhi, ada apa, sayang ? Apa yang terjadi ?” Ruhi menunjukkan ponsel neneknya dan berkata “Ayah ,,,” Ishita segera menelfon nomer Raman sambil berfikir mungkin telfonnya terputus di tengah jalan, Ishita mendengar kalau Raman tidak ingin bicara dengan Ruhi meskipun dia itu adalah anaknya, Ishita tercengang mendengarnya, lalu Raman memutuskan telfonnya “Tante Ishita, apakah telfonnya tersambung ?” Ishita hanya terdiam dan tidak bisa berkata apa apa, lidahnya terasa kelu “Ruhi, telfonnya tidak aktif, kamu bisa ngobrol dengan ayahmu nanti saja ya” Ruhi segera mengambil ponsel itu dan berlari meninggalkan Ishita “Kasihan Ruhi, begitu rumit hubungan mereka” bathin Ishita SINOPSIS Yeh Hai Mohabbatein episode 03 by. Sally Diandra 

                                        RUHI 03          RUHI 01
Bagikan :
Back To Top