SINOPSIS VEERA episode 506 by. Sally Diandra

SINOPSIS VEERA episode 506 by. Sally Diandra Di Mumbai, Ranvi mendapat telfon dari makelar yang memintanya untuk melunasi pembayaran sewa apartemennya atau kalau tidak apartemennya akan disewa oleh orang lain, Ranvi semakin merasa sedih, saat itu petugas yang bernama Anmol meminta Ranvi untuk mengambil uang pembayarannya namun Ranvi tidak mau “Aku rasa kamu ini bukan orang kaya” ujar Anmol heran “Aku memang tidak sendirian disini, aku bersama istriku tinggal disini” ujar Ranvi sedih “Kalau begitu kamu membutuhkan uang ini, Mumbai itu sangat mahal, bung ! Semua hal bisa berubah dalam semalam disini !” ujar Anmol


Akhirnya Ranvi mengambil uang itu “Heiii Ranvi, aku sarankan padamu, kamu seharusnya mempunyai backup kalau tinggal di Mumbai, kamu bisa menyanyi di sebuah bar untuk mendapatkan uang, untuk memenuhi impianmu tapi kamu juga membutuhkan uang untuk bertahan hidup, ini aku beri kamu kartu nama manager kenalanku, kamu juga bisa menelfon aku” kemudian Anmol pergi setelah memberikan kartu nama itu, tepat pada saat itu Veera menelfon Ranvi, Ranvi merasa bimbang “Apa yang harus aku katakan padamu, Veera ?” Ranvi tidak menjawab telfon Veera 

Ranvi akhirnya pulang ke apartemen Diya, ketika Gunjan menanyakan soal rekaman lagunya, Ranvi menjelaskan kalau dirinya memang rekaman tapi dirinya tidak sendiri dan Ranvi hanya menyanyi di bagian refrainnya saja “Lalu kenapa, Ranvi ? Ini kan baru permulaan” namun Ranvi kehilangan rasa percaya dirinya “Tapi apa yang akan aku katakan pada semua orang di desa, Gunjan ?” tanya Ranvi cemas, sementara itu di desa Pritampura, Veera merasa khawatir karena Ranvi tidak menjawab telfonnya “Aku akan mencoba menggunakan video calling” akhirnya Veera bisa ngobrol dengan Ranvi dan merasa senang karena bisa melihat kakaknya  

“Kakak, bagaimana semuanya baik baik saja kan ?” tanya Veera senang “Iyaa, Veera tapi aku sedang sibuk” ujar Ranvi malas “Lalu dimana Gunjan ?” Veera nampak bersemangat “Dia sedang masak di dapur” Ranvi hanya menjawab seperlunya saja “Lalu bagaimana dengan rekamannya, kak ?” Ranvi mulai gugup “Semuanya baik baik saja” Veera melihat ada sesuatu yang tidak beres “Kakak, apakah semuanya baik baik saja ? Matamu menunjukkan sesuatu yang lain” Veera mulai khawatir “Iyaa, kamu benar, Veera ,,, aku ini hanya lelah saja, itulah alasannya, sudah yaaa, aku sudah ngantuk, kamu mungkin juga capek setelah mengerjakan rumah kaca seharian” Ranvi berusaha menutupi perasaannya  

“Kakak, semua orang bila ingin mencapai tujuannya selalu melalui sebuah proses dan perjuangan yang cukup berat, seseorang bisa menang karena dia bisa mengatasi semua permasalahannya dan mencapai kesuksessan” Ranvi hanya terdiam “Dulu kakak pernah mengatakan, kalau orang itu seperti anak panah, ketika dia ditarik ke belakang maka dia akan meluncur ke depan dengan kecepatan yang lebih cepat, iya kan ?” Ranvi tersenyum mendengar ucapan adiknya itu yang sedikit membangkitkan semangatnya kembali “Jaga diri kamu baik baik ya dan jaga semua orang disana” kemudian video calling mereka pun berakhir 

Keesokan harinya, Ranvi sedang ngobrol dengan Gunjan “Gunjan, kita harus segera pindah dari sini segera karena teman teman Veera akan pulang, tapi aku tidak punya uang lagi, seandainya saja aku punya uang banyak” ujar Ranvi sedih “Jangan khawatir, Ranvi ,,, semuanya akan baik baik saja, hati kecilku mengatakan demikian” ujar Gunjan sambil mencium Ranvi lembut 

Di desa Pritampura, Paman Nihal dan Veera sedang melihat lihat gambar foto pompa “Paman, aku akan mengatakan pada Baldev untuk membawakan tipe yang seperti ini” saat itu Ratan menghampiri mereka dan memberikan uang pada paman Nihal “Nihal, dewan desa akhirnya siap untuk menanggung biayanya, aku sangat berterima kasih karena kamu telah menjelaskan pada semua orang dengan sangat baik sehingga mereka setuju untuk ikut berkontribusi dengan rencana kita” ujar Ratan dengan sedikit limbung, Nihal khawatir “Ratan, apa yang terjadi ? Apakah kamu sedang tidak enak badan ?” ujar Nihal cemas “Iyaa, aku sedikit pusing” ujar Ratan lirih “Itu karena kamu tidak makan, aku akan membawakan sesuatu untukmu” Ratan menggelengkan kepalanya “Sudah tidak usah, biarkan saja, Nihal” namun Nihal terus berlalu menuju ke dapur dan mengambil sesuatu disana 

Di Mumbai, Ranvi harus kembali menghadapi penolakan dari studio rekaman, saat itu Ranvi mendapat telfon dari sang makelar penyewa rumah “Katakan padaku, apakah kamu bisa membayar atau tidak ? Karena orang lain sudah siap hendak menempati apartemen itu !” Ranvi semakin cemas “Aku sedang berusaha, pak” sang makelar tidak mau tahu “Lalu apa yang harus aku lakukan ? Berikan padaku uangnya besok atau apartemen itu batal !” benak sang makelar, saat itu Diya pulang ke rumah dan melihat Gunjan sedang berkemas kemas “Sangat sulit memang untuk hidup disini, teman sekamarku akan datang besok” ujar Diya “Kami akan pindah besok” balas Gunjan “Baguslah, lalu dimana Ranvi ?” tanya Diya lagi “Dia sedang pergi” ujar Gunjan sambil terus menata baju baju mereka dalam koper “Kalau begitu aku mau buat teh dulu ya” Diya pun berlalu dari sana 

Sementara itu, Ranvi sedang merenung memikirkan ucapan semua orang, lalu ditelfonnya Gunjan untuk mencarikan nomer telfon Anmol di kartu nama yang dia berikan kemarin “Siapa ini Anmol, Ranvi ?” tanya Gunjan heran “Dia itu temanku, aku harus menelfon dia untuk mendapatkan pekerjaan” Gunjan semakin bingung “Pekerjaan apa, Ranvi ?” Gunjan ingin tahu lebih jelasnya lagi “Nanti akan aku ceritakan semuanya begitu aku pulan, lebih baik kamu sms saja nomer dia ke aku” kemudian Gunjan mengirimkan nomer telfon Anmol ke Ranvi 

Di desa Pritampura, Nihal sedang memotong buah apel untuk Ratan, Veera kebetulan baru sampai dirumah dan tersenyum senang melihat kebersamaan paman dan ibunya, Ratan mengucapkan terima kasih pada Nihal, sementara itu Veera yang melihat mereka berdua dari kejauhan, berkata dalam hati “Sebuah pertemanan yang lucu diantara mereka” bathin Veera 

Di Mumbai, Ranvi bertemu dengan manager bar dan akhirnya Ranvi mendapatkan pekerjaan atas rekomendasi Anmol, dia memberikan kesempatan yang cukup besar untuk Ranvi “Aku akan datang tepat waktu, jangan khawatir dan kamu harus melakukan pekerjaan ini dengan baik, oke ? Tidak ada pekerjaan yang mudah” Ranvi sangat berterima kasih pada Anmol karena dia telah menolongnya “Aku ini kan temanmu” Ranvi merasa senang dan lega, kemudian Anmol berlalu dari sana, 

Ranvi juga pulang ke apartemen Diya dan memberikan uang hasil kerjanya ke Gunjan “Kita sekarang bisa pindah, Gunjan” Gunjan merasa senang sekali “Ranvi, uangnya banyak sekali, apakah ini pekerjaan yang sangat besar ?” Ranvi mengangguk “Iyaa, ini proyek pembuatan film” Ranvi rupanya tidak mengatakan pekerjaan yang sebenarnya yang dilakoninya saat ini ke Gunjan “Lihat kan ? Aku bilang apa, film apa itu, Ranvi ?” Ranvi tegang dan mulai gelisah karena Ranvi berbohong sama Gunjan, 

Keesokan harinya, Ranvi mendatangi bar itu dan mulai menyanyi disana, saat itu seorang wanita, wanita yang sama yang mencari cari Ranvi ketika mendengar senandung Ranvi di studio rekaman, rupanya memperhatikan Ranvi karena dia mendengar suara yang dicari carinya di dalam studio rekaman tempo hari, wanita itu tersenyum sambil terus memperhatikan Ranvi, Ranvi menyanyikan lagunya sangat baik sekali membuat wanita itu terkesan dengan suara emas Ranvi SINOPSIS VEERA episode 507 by. Sally Diandra

                                  sebelumnya       selanjutnya
Bagikan :
Back To Top