SINOPSIS VEERA 327 by. Sally Diandra Veera

SINOPSIS VEERA 327 by. Sally Diandra Veera dan teman temannya berada di rumah Veera, saat itu Ratan sedang menghidangkan makanan untuk mereka dan Veera sangat senang, Ratan juga menghidangkan kudapan ringan itu untuk Baldev dan teman temannya namun Baldev menolak secara halus, sementara teman teman Veera memuji makanan yang dibuat oleh Ratan, salah satu teman Veera yang sempat bermain mata dengan Baldev saat itu berdiri dan menghampiri Baldev kemudian mengambil foto Baldev dengan tabletnya, Baldev langsung bergaya dengan gayanya yang sok cakep n lucu, Veera kemudian meminta semua teman temannya untuk membuat sebuah acara yang seru, seperti misalnya mengadakan api unggun namun Baldev menolaknya “Apa itu acara api unggun ?” tanya Baldev polos, salah satu teman Veera mencoba menjelaskannya ke Baldev “Api unggun itu, kita membakar beberapa potong kayu bakar kemudian semua orang duduk mengitarinya sambil bernyanyi nyanyi atau melakukan hal yang menyenangkan” Baldev langsung tertawa terbahak bahak sambil berkata “Lihat orang orang ini, kita ini baru saja mendapatkan listrik kembali dan dia ingin membuat sebuah acara api unggun ?” tanya Baldev sambil terus tertawa geli “Bagaimana kalau kita melakukan permainan Kabadi antara orang desa dengan orang kota” pinta Baldev, 

Namun Veera langsung menolak permintaan Baldev “Heii Baldev, gunakan otakmu untuk berfikir ! Bukan untuk bermanja manja saja !” mereka berdua kemudian saling bertengkar, beradu pendapat satu sama lain dan saling mengata ngata satu sama lain “Kamu itu Ratu drama !” ejek Baldev “Kamu itu yang Raja drama” Veera juga tidak mau kalah, tiba tiba salah satu teman mereka berkata “Nah itu dia ! Bagaimana kalau kita main drama saja ?” semua yang hadir disana terperangah “Main drama ? Tapi drama apa yang akan kita mainkan ?” tiba tiba bibi nyeletuk dan memberikan usulan pada mereka “Bagaimana kalau kalian main drama Heer dan Ranjha” akhirnya semua setuju dengan usulan bibi Chaiji “Kalau begitu, aku yang akan bermain menjadi Heer dan Karan yang menjadi Ranjha, bagaimana ?” semua orang setuju namun tidak bagi Baldev “Aku tidak setuju ! Ini adalah desaku lalu kenapa orang luar yang harus menjadi Ranjha ? Akulah yang seharusnya menjadi Ranjha !” ujar Baldev dengan rasa percaya diri, namun kembali Veera tidak setuju dengan permintaan Baldev, mereka berdua kembali bertengkar dan beradu pendapat satu sama lain, 

Bibi Chaiji yang memperhatikan mereka sedari tadi langsung memberikan usulan kembali “Bagaimana kalau kamu memilih mereka antara Baldev dan Karan dengan sebuah kerudung ?” Veera merasa heran “Bagaimana caranya, bibi ?” kemudian bibi Chaiji meminta Veera untuk naik ke atas balkon dan melemparkan selendang kebawah, dimana selendang itu mendarat maka dialah pria yang akan menjadi Ranjha, kemudian Veera naik keatas bersama salah satu temannya yang bernama Amrita, Veera merasa percaya diri kalau keberuntungan akan berpihak padanya dan selendang tersebut akan jatuh di wajah Karan, Veera segera melemparkan selendang tersebut ke bawah, sementara itu dibawah semua orang telah menunggu ke mana arah angin akan membawa selendang tersebut jatuh, termasuk Baldev dan Karan, Baldev merasa optimistis kalau selendangnya akan jatuh padanya sambil berkata “Ini adalah desaku dan angin akan selalu mendukungku” akhirnya selendang itu jatuh tepat di atas kepala Baldev dan menutupi wajahnya, Veera sangat kesal begitu mengetahui kalau Baldev lah yang mendapatkan selendang itu karena itu artinya Baldev yang akan memainkan tokoh Ranjha 

Sementara itu Gunjan dan Ranvi sedang berjalan jalan “Ranvi, apakah kamu bisa menjamin kalau keinginan kita akan terpenuhi dengan mengunjungi tempat tersebut ?” Ranvi setuju kemudian mereka berdua mulai berjalan ke arah sana “Aku sangat ingin pergi ke luar negeri secepat mungkin, kalau kamu sendiri bagaimana, Ranvi ?” sebelum Ranvi sempat menjawab, tiba tiba angin bertiup sangat kencang, Gunjan yang ketakutan langsung memeluk Ranvi dengan erat, Ranvi hanya bisa tertegun melihatnya, tak lama kemudian hujan pun turun dengan derasnya, Gunjan terkejut dan tidak berharap hari itu turun hujan, kemudian mereka berdua menuju ke bawah pohon untuk berteduh, Gunjan meminta Ranvi untuk memegangi pesawat mainannya yang dibawanya sedari tadi, sementara dirinya sedang mengatur selendangnya, namun tiba tiba angin bertiup kencang sehingga menerbangkan selendang Gunjan yang jatuh ke atas semak semak berduri, Ranvi segera mengambil selendang tersebut, namun selendang Gunjan tersangkut duri duri tersebut, sehingga membuat Ranvi harus sedikit memaksa untuk melepaskannya hingga tangannya terluka oleh duri, kemudian Ranvi memberikan selendang Gunjan, Gunjan kaget ketika melihat luka luka di tangan Ranvi 

Tak lama kemudian mereka berdua sudah sampai di sebuah kuil untuk berdoa, Gunjan mulai berdoa, sementara Ranvi juga mulai berdoa “Yaaa Tuhan, aku berharap semua keinginan Gunjan akan menjadi kenyataan” Gunjan yang sempat mendengar doa Ranvi, terkejut dan ketika Ranvi hendak pergi dari sana, Gunjan langsung mencegahnya “Ranvi, mengapa ? Apa apan ini ? Persahabatan ? Rasa simpati ? Atau penyesalan ?” ujar Gunjan dengan nada tidak suka, ketika Ranvi hendak menjelaskan pada Ranvi, Gunjan langsung menyaut ucapan Ranvi “Ranvi, ini Darga ! Jangan berani beraninya kamu berbohong !” ujar Gunjan kesal “Ini bukan seperti itu, Gunjan ,,, ini hanya permintaan, tidak lebih !” jelas Ranvi kemudian berbalik meninggalkan tempat tersebut, Gunjan melihat ke arah Ranvi dan teringat pada kenangan manis yang pernah mereka habiskan bersama, Gunjan baru menyadari kalau pertanda seperti ini artinya adalah cinta, saat itu Ranvi yang sudah berada diluar memanggil Gunjan untuk pulang, akhirnya mereka keluar dari sana dan pulang ke rumah 

Di kamar Veera, Veera sedang memperhatikan foto dirinya dan Karan di laptopnya, Veera senyum senyum sendiri, saat itu salah satu teman Veera yang bernama Amrit masuk ke dalam kamar Veera dan berkata “Veera, kenapa kamu sembunyikan perasaan cintamu ? Apakah kamu ingin seperti yang lainnya, menunggu Karan datang untuk menyatakan cintanya padamu ?” Veera tidak setuju dengan menggelengkan kepalanya “Tidak, aku ingin berbeda, kira kira apa yaa yang bisa menjadikan perbedaan antara aku dengan gadis gadis yang lain ? tapi tunggu, pertama aku harus menunggu dan menceritakan ini semua pada kakakku” Amrit tertawa senang “Veera, kakak kamu itu sangat menyayangi kamu, aku yakin dia pasti akan setuju” Veera juga ikutan tertawa SINOPSIS VEERA 328 by. Sally Diandra Veera
Bagikan :
Back To Top