SINOPSIS VEERA episode 161 by. Sally Diandra

SINOPSIS VEERA episode 161 by. Sally Diandra Hari itu Ranvi membolos dari sekolahnya dan pergi menemui pembuat gerabah dirumahnya, saat itu waktu istirahat makan siang, Veera dan Gunjan sama sama mencari cari Ranvi dikelasnya sambil membawa bekal makan siang mereka, namun mereka tidak melihat Ranvi di kelas, ketika Gunjan mengajaknya untuk makan siang, Veera menolaknya karena Ranvi tidak ada, Veera mau makan siang bersama Ranvi “Mungkin Ranvi harus keluar untuk menyelesaikan tugas sekolahnya yang lebih penting dan aku yakin nanti Ranvi juga akan merasa kecewa kalau kamu tidak mau makan, ayoo makan denganku ?” akhirnya Veera setuju untuk makan siang bersama Gunjan, 

Pada saat yang sama di ladang Balwant sedang beristirahat makan siang, setelah Bansuri datang membawakan makanan untuknya, dilihatnya Kartar sedang sibuk memacul ladangnya “Heei Kartar ! Apakah kamu sedang bertengkar dengan Gurpreet, sehingga dia tidak membawakan makan siang buatmu hari ini ?” tanya Balwant lantang, Kartar hanya tersenyum dan kembali menyelesaikan pekerjaannya “Kartar, kemarilah ! Hari ini aku bawa banyak makanan, kamu bisa makan bersama Balwant” pinta Bansuri kemudian Bansuri meninggalkan tempat itu, Kartar segera menghampiri Balwant yang sedang duduk di bale bale bambu “Balwant, kamu ini sangat beruntung punya istri seperti Bansuri” puji Kartar “Kamu ini hanya untuk menyenangkan hatiku saja kan bicara seperti itu ? Kamu tidak serius kan ?” balas Balwant, 

Kartar kemudian mengeluh soal Gurpreet “Seorang perempuan itu bertanggungjawab untuk membuat sebuah rumah menjadi seperti di surga atau di neraka dan Gurpreet telah membuat rumah kami layaknya seperti di neraka” Balwant terkejut mendengar pengakuan Kartar yang blak blakkan, saat itu Bansuri yang masih berdiri disana sedikit menguping pembicaraan mereka, Bansuri tersenyum mendengar keluhan Kartar tentang Gurpreet “Kenapa ? Jangan memandangi aku seperti itu, Balwant” ujar Kartar kemudian Kartar melanjutkan keluhannya tentang Gurpreet dan tak lama kemudian Kartar meninggalkan tempat Balwant setelah selesai makan siang 

Sementara itu di tempat pembuat gerabah Ranvi telah selesai mengecat beberapa celengan yang dibuat oleh tukang gerabah, tiba tiba Ranvi melihat ada boneka dari tanah liat yang mirip dengan ayahnya, Ranvi segera mengambil boneka itu dan memberikan kumis diatas mulutnya sehingga mirip dengan ayahnya, sambil mengecat kumis, Ranvi berkata pada boneka itu “Ayah, aku tidak suka pergi ke sekolah karena aku selalu dipermalukan oleh teman temanku” saat itu Ranvi baru menyadari kalau sudah jam 2 siang, Ranvi segera berlari kembali ke sekolah, ketika dia sedang berlari melewati ladang, Ranvi mendengar auman suara harimau, Ranvi segera sembunyi dibalik semak semak untuk melihat suara apa itu, tepat pada saat itu harimau sedang berjalan didepan Ranvi, Ranvi sangat kaget, Ranvi segera berbalik untuk melindungi Veera karena Veera sendirian 

Begitu sampai di jalanan pedesaan, Ranvi bertemu dengan Baldev dan temannya yang juga membolos dari sekolah “Baldev, aku tadi melihat seekor harimau” Baldev dan temannya malah mentertawakan Ranvi “Heii Ranvi ! Apakah kamu tidak bisa menemukan orang lain yang bisa kamu permainkan ? Kamu mungkin melihat seekor kucing liar dan menganggapnya sebagai harimau, iya kan ?” ejek Baldev “Heii Ranvi, jangan katakan pada orang lain kalau sudah mempermainkan aku” ujar Baldev yang menganggapnya bukanlah hal yang serius “Jika kamu mempermainkan aku lagi maka aku akan berdiri di belakang harimau itu” ejek Baldev, Ranvi akhirnya memutuskan untuk tidak mengatakan pada siapapun, ketika Ranvi sampai di sekolah, penjaga sekolah mengabarkan pada Ranvi kalau Veera sudah pulang ke rumah, 

Di tengah jalan Gunjan dan Veera sedang berjalan beriringan, Gunjan membawakan tasnya Veera “Gunjan, aku tidak bisa membawa tasku itu karena aku ini masih kecil, itulah mengapa kakakku yang selalu membawakan tasku” tepat pada saat itu dari kejauhan Bansuri melihat Gunjan dan Veera, Bansuri segera bertanya pada Gunjan “Gunjan ! Kenapa kamu yang membawakan tasnya Veera ? Apa dia tidak bisa membawanya sendiri ?” Veera langsung menjawab dengan jawaban yang sama seperti yang dikatakan pada Gunjan tadi namun Bansuri menyuruh Veera untuk membawa tasnya sendiri, akhirnya Gunjan memberikan tas Veera pada Veera “Ibu, aku tadi tidak melihat kak Baldev pada jam istirahat” Bansuri malah menegur anaknya ini “Gunjan, kamu ini selalu bermain bersama Veera, paling tidak kamu itu belajar salah satu hal yang baik dari hubungan Veera dan Ranvi” ujar Bansuri, Veera pun mendukung Gunjan namun Bansuri segera menghardik Veera untuk tidak ikut campur diantara pembicaraannya dengan anaknya, 

Dengan gayanya yang polos Veera berkata “Aku tidak berdiri diantara kalian tapi aku kan berdiri disamping kalian” ujar Veera polos, Bansuri merasa jengkel dan mengumpat pada Veera kalau dia telah kehilangan ibu kandungnya dan selanjutnya ayahnya juga “Kamu ini anak yatim piatu !” ujar Bansuri kesal kemudian meninggalkan Veera sambil menggandeng Gunjan, Veera merasa penasaran dengan ucapan Bansuri “Apa itu anak yatim piatu ? Aku akan menanyakannya pada bibi Moti” ujar Veera heran, tepat pada saat itu Ranvi datang menemui Veera, Veera tersenyum begitu melihat kakaknya, tak lama kemudian ada tukang penjual ice cream lewat, Veera dan Ranvi memutuskan untuk membeli ice cream kesukaan mereka 

Sementara itu di ladang, harimau tersebut sedang mengintai mangsanya, dia melihat segerombolan kambing yang sedang merumput disana, tiba tiba harimau itu mendekat ke arah kambing sambil berjalan mengendap endap dan terdengar auman suara harimau 

Malam harinya, ketika keluarga Ratan sedang menikmati makan malam bersama Nihal, Nihal bertanya pada Ranvi tentang pelajaran sekolahnya, awalnya Ranvi bingung menjawabnya namun kemudian Ranvi pura pura mengatakan semuanya baik baik saja, Veera pun ikut nimbrung dan ingin bertanya pada bibi Moti “Bibi, apakah aku boleh bertanya ?”, “Kamu mau bertanya apa Veeraku sayang ?” tanya bibi Moti yang merasa senang karena Veera mengajukan pertanyaan lagi setelah sekian lama Veera tidak bertanya, 

Awalnya Veera tidak ingat apa yang akan dia tanyakan tapi kemudian Veera teringat kata kata itu “Bibi, apa itu anak yatim piatu ?” semua yang hadir di meja makan itu terkejut mendengarnya namun tidak ada yang menanggapi pertanyaan Veera, bibi moti mencoba memecah keheningan diantara mereka dan berkata “Aku sudah mulai terbiasa melihat Veera berkata tentang hal hal yang konyol seperti itu, sudah Veera sekarang kamu habiskan makananmu dulu” pinta bibi Moti namun Veera tetap bersikeras dengan pertanyaannya “Ibunya Gunjan yang mengatakan kalau aku ini anak yatim piatu, apa maksudnya itu, bibi ?” bibi Moti, Ratan dan Nihal juga Ranvi hanya terdiam sambil saling melirik satu sama lain SINOPSIS VEERA episode 162 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top