SINOPSIS BEINTEHAA episode 73 (08 April 2014)

SINOPSIS BEINTEHAA episode 73 (08 April 2014) by. Sally Diandra Di Mumbai, Barkath Villa, semua anggota keluarga masih berkumpul untuk mendengarkan cerita tentang Barkath dari Surayya dan Usman, saat kenangan masa lalu berputar kembali di benak Surayya, Surayya teringat ketika Barkath sedang bermain dengan Usman dan dia tersenyum “Barkath sangat nakal” hari hari mereka selalu dimulai dan diakhiri dengan senyumannya “Meer tidak ingin kami berdua hidup bahagia, padahal Usman telah membantu sangat banyak untuknya dengan mengajak dia pindah ke Mumbai dari Bhopal” ujar Surayya “Aku telah memberinya pekerjaan di hotel, tapi ternyata dia telah melakukan pekerjaan yang ilegal dan tertangkap oleh polisi” timpal Usman, 

Surayya teringat pada hari ulang tahun Barkath, Surayya dan Usman mencari cari Zain dan Barkath, saat itu Meer melihat Zain dan Barkath sedang bermain main di dekat sumur, Meer segera mengambil mereka berdua, Usman dan Surayya mencoba mencari cari Zain dan Barkath, mereka melihat Meer sedang membawa lari kedua anak itu, Usman lari mengejarnya, karena terlalu berat dan tidak bisa leluasa berlari dengan dua anak, Meer segera menurunkan Zain dan lari membawa Barkath pergi, hingga akhirnya Usman berhasil menangkap Meer tapi dia terlalu kuat dan mendorong Usman sekuat tenaga hingga Usman jatuh ke tanah, mereka berdua mulai berkelahi, Meer menghajar Usman hingga pelipisnya berdarah dan Meer segera berlari dari sana ketika Usman tidak sadarkan diri

Usman kemudian membuka peti yang dilihat oleh Aaliya dan Zain kemarin di dekat sumur, Usman menunjukkan pakaian Barkath “Pakaian ini adalah pakaiannya Barkath tapi darahnya adalah darah Usman, kami telah mencari cari Barkath kemana mana tapi kami tidak bisa menemukannya” ujar Surayya sedih “Kami tidak ingin kalian semua tahu tentang masa lalu yang menyakitkan itu” timpal Usman “Mengapa kalian menyembunyikan kesedihan kalian ?” sela Fahad “Karena Meer adalah pamannya Aaliya, saudaranya pak Ghulam” semua orang terkejut mendengarnya terlebih Aaliya “Meer berusaha merusak kehidupan kami, itulah mengapa aku sangat membenci Bhopal dan semua yang berhubungannya” ujar Surayya sambil menangis pilu

Di tepi kolam renang, Zain sedang duduk merenung dan sedih disana, Zain teringat pada Barkath, adiknya, dari kejauhan Aaliya melihat Zain melalui jendela kamarnya , Aaliya teringat pada ucapan Surayya dan berkata dalam hati “Itulah mengapa ibu sangat membenci aku dan Bhopal” bathin Aaliya dalam hati, saat itu di area kolam renang, Fahad menghampiri Zain sambil membawa mainan milik Barkath, Fahad teringat masa lalunya ketika mereka masih anak anak, mereka bertiga duduk di tepi kolam renang sambil bermain main air “Aku telah mencobanya sejak dulu, apakah aku masih mengingat Barkath ?” ujar Zain “Aku masih ingat dulu pernah bermain dengan Barkath tapi aku tidak bisa mengingat wajahnya, aku bahkan pernah bertanya pada ibu tentang dia sekali, tapi ibu bilang kalau Barkath adalah anak tetangga sebelah dan mereka telah pindah rumah” ujar Fahad sedih, tak terasa keduanya menangis ketika mengingat kembali adik perempuan mereka “Kalau dia masih ada disini sekarang, dia pasti akan memeras kita dan kita juga pasti akan sangat menyayanginya, kita akan segera menemukannya, kak” ujar Zain 

Malam harinya, Surayya sedang duduk sendiri di kamarnya sambil memandangi foto Barkath dan dirinya ketika Barkath masih kecil, Surayya menangisi Barkath yang telah hilang entah kemana, bahkan Fahad juga menangis di kamarnya sendirian, kedua istrinya hanya melihatnya dari kejauhan, begitu pula Zain, Zain juga sedang sendirian dikamarnya sambil menangis sedih, Aaliya memperhatikan suaminya ini dari kejauhan kemudian mendekatinya, dikamar Surayya, Surayya teringat ketika dulu sedang bermain main dengan Barkath, sementara itu Aaliya berusaha menghibur Zain, sedangkan di kamar Surayya, Usman mendekatinya dan berusaha menghibur Surayya “Surayya, kamu harus tabah” ujar Usman sambil ikut memegang foto Barkath “Kamu telah mengijinkan Aaliya menjadi menantu kita dengan mudah, Aaliya itu mengingatkan aku pada Meer, kita tidak tahu apakah Barkath akan datang atau dia sudah meninggal” ujar Surayya sedih 

Di ruang tengah, anak anak Fahad dari Nafisa dan Shaziya sedang berlari lari, Nafisa mencoba menangkap kedua anaknya Aroob dan Sana, tepat pada saat itu Shaziya juga menghampiri mereka dan menegur anaknya sendiri, Saif. Nafisa dan Shaziya meminta anak anak mereka untuk pergi tidur “Ibu, apakah aku boleh saling tidur dengan Aroob dan Sana ?” tanya Saif pada Shaziya “Apa kamu bilang ? Ibu akan menampar kamu jika kamu memaksa melakukan itu !” ujar Shaziya dengan nada marah, dari kejauhan Fahad tiba tiba muncul dan marah pada Shaziya karena hendak menampar Saif “Apa yang kamu lakukan ? Perlakukan Saif dengan baik !” ujar Fahad kemudian menggendong Saif dan di letakkan bersama sama dengan ke saudara tirinya, Fahad membiarkan Saif bermain main dengan Aroob dan Sana kemudian mengajak Nafisa dengan menggandeng tangannya dan didekatkan ke Shaziya, Fahad meminta mereka berdua untuk bersatu tapi kedua istrinya itu tidak suka dengan apa yang dilakukan oleh Fahad, mereka berdua masih saling memendam amarah satu sama lain, Fahad menegur kedua istrinya untuk memperlakukan anak anak mereka dengan baik “Anak anak kalian harus terus bersama sama, kalau kalian tidak bisa main bersama sama, ayah akan mengeluarkan kalian dari rumah ini, sekarang pergilah ke kamar kalian” ujar Fahad 

Di kamar Zain dan Aaliya “Aaliya, kamu tahu kalau aku bahkan tidak ingat bagaimana wajahnya Barkath, aku tidak tahu apakah dia sudah meninggal atau belum ? Apa salah Barkath, Aaliya ?” tanya Zain sedih “Ini semua sudah takdir Allah SWT dan aku yakin kalau Barkath selalu dalam lindungan Allah SWT, setelah kita tahu semua tentang rahasia sumur tua itu, kita pasti akan menemukan Barkath” ujar Aaliya SINOPSIS BEINTEHAA episode 74 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top