SINOPSIS BEINTEHAA episode 55 (14 Maret 2014)

SINOPSIS BEINTEHAA episode 55 (14 Maret 2014) by. Sally Diandra Di apartemen Aayath, Zain sedang berjalan mondar mandir sambil menelfon Rocky “Ada apa ?” suara Rocky terdengar di ujung sana “Kamu kelimpungan ketika aku menutup telfonku untuk sementara waktu, apakah semua kepintaranmu telah hilang ?” Zain hanya diam saja tidak menjawab ucapan Rocky sambil memperhatikan jam di pergelangan tangannya “Aku tidak takut dengan kamu, aku akan segera mengunggah foto foto Aayath di internet !” ancam Rocky “Aku akan segera menemukan kamu dan akan menghajar kamu habis habisan !” Rocky cuma tertawa kecil mendengar ucapan Zain “Semua orang itu seperti singa kalau di telfon, kalau kamu berani, datanglah padaku !” tantang Rocky “Baik ! Aku akan datang” kemudian Zain menutup telfonnya, saat itu Aayath mendengarkan semua pembicaraan Zain, Aayath merasa gelisah, tak lama kemudian Zain menelfon polisi “Inspektur, apakah telfon Rocky tadi terlacak ?”, “Yaa, sudah terlacak dan saat ini tim kami sudah menuju ke tempat Rocky” Zain sangat senang mendapat kabar tersebut, 

Beberapa saat kemudian di apartemen Rocky, ketika Rocky hendak mengunggah foto foto Aayath ke internet, tiba tiba polisi datang dan memasuki kamarnya, kedua teman Rocky nampak ketakutan dan segera di giring oleh polisi untuk keluar, Rocky sendiri hanya terdiam begitu melihat ada polisi datang, ternyata di belakang polisi, Zain muncul dan memasuki kamar Rocky, Zain mengucapkan terima kasih pada inspektur polisi, polisi itu menunggu diluar karena Zain ingin memberikan sedikit pelajaran ke Rocky, reflek Zain langsung menghajar Rocky, Rocky pun jatuh tersungkur dilantai, Zain keluar membuka pintu, Aayath datang dan melihat Rocky sedang terbaring di lantai, Rocky segera bangun, Zain kembali memberikan bogem mentahnya yang kedua ke Rocky, Rocky kembali terjatuh, polisi segera masuk ke kamar Rocky dan menyeretnya ke kantor polisi. Sepeninggal Rocky, Aayath jadi terharu akan pertolongan Zain padanya, Aayath mengucapkan terima kasih sambil menangis, Zain langsung memeluknya dan berkata “Ayooo, kita ke Bhopal sekarang ! Tapi sebentar, aku akan menelfon istriku dulu” ujar Zain, 

Zain kemudian menelfon Aaliya dan mengabarkan padanya kalau dirinya mau pergi ke Delhi “Berapa banyak kebohongan lagi yang kamu katakan, Zain ? Aku ini mau pergi ke apartemennya Kartar” Zain kaget “Mau apa kamu pergi kesana ?” Aaliya mengancam kalau dirinya akan menceritakan pada tuan Usman tentang ulah Zain “Kamu telah pergi keluar rumah sepanjang malam dan sekarang kamu memerintah aku untuk menyiapkan pakaianmu ?” ujar Aaliya kesal “Oke, oke ,,, aku akan pulang sekarang !” ujar Zain sambil menutup telfonnya, Aayath yang mendengarnya sedari tadi, tertawa geli melihat ulah kakak iparnya ini, ketika Zain berbalik ke arahnya, Aayath langsung terdiam “Sekarang, lebih baik kamu pergi ke apartemenmu dan kemasi barang barangmu, nanti aku akan menyusul, oke” ujar Zain 

Zain akhirnya sampai di rumah “Sebenarnya kamu ada masalah apa ? Kenapa kamu memata matai aku ?” Aaliya tidak menjawab namun menyodorkan sebuah kita suci Al Qur’an dan meminta Zain untuk bersumpah “Bersumpahlah diatas kita suci Al Qur’an dan katakan padaku, kemana saja kamu tadi malam ?” tanpa berkata apa apa, Zain mengambil kitab suci itu dari tangan Aaliya dan mengembalikannya kembali ke tempatnya lalu berbalik menghadap Aaliya “Kamu ini seperti pegawai di pengadilan Bhopal, aku tidak peduli apakah kamu percaya padaku atau tidak, gadis itu sangat ketakutan, jadi aku kesana dan menolongnya, gadis itu akan pulang kerumahnya sekarang” ujar Zain sambil mengemasi barang barangnya “Aku belum pernah melihat Delhi, kalau begitu aku ikut denganmu” ujar Aaliya “Aku pergi untuk perjalanan bisnis”, “Kalau begitu aku akan meminta ijin pada ayah, agar aku bisa ikut” Zain langsung menyambar tangan Aaliya ketika Aaliya hendak pergi menemui ayahnya, Zain mendekatkan wajahnya ke wajah Aaliya, Aaliya hanya diam saja “Apakah kamu tidak bisa tinggal tanpa diriku ? Aku akan pergi bekerja” ujar Zain “Perayaan holi pertama akan segera tiba” Zain hanya terdiam, matanya hanya menatap ke arah mata Aaliya tajam 

Chakkiwala sedang berada di penjara polisi, Chakkiwala menegur Shaziya karena tidak membantunya “Kamu ini tidak bisa menggunakan posisimu di rumah itu !” bentak Chakkiwala “Ini semua karena ayah ! Mertuaku tidak akan mengambil tindakan apa apa untuk membantu ayah, tapi aku akan mencoba meyakinkan ibu mertuaku untuk membantu ayah, tapi ayah tetap harus tinggal disini !” ujar Shaziya lantang, tepat pada saat itu Rocky di masukkan ke sel penjara oleh polisi, Shaziya segera pergi berlalu meninggalkan ayahnya, sepeninggal Shaziya, Rocky mendekati Chakkiwala dan berkata “Sepertinya aku pernah melihat kamu di suatu tempat ?”, “Aku ada di pestanya tuan Raghu” ujar Chakkiwala “Aku yang mengatur pelayanan gadis pemandu dan aku ada disana bersama gadis pemandu itu” ujar Rocky geram “Aku pikir kita di tangkap ini karena persoalan bandar judi, tidak tahunya ternyata soal gadis pemandu juga ternyata” ujar Chakkiwala “Polisi tidak menangkap aku soal itu tapi Zain yang telah menjebakku” ujar Rocky, pada saat yang bersamaan Zain dan Aayath sudah sampai di Bhopal, Aayath memberikan Zain secangkir teh “Apakah kamu memberikan aku teh yang asin ?” tanya Zain sambil tertawa 

Pagi itu, tuan Usman dan keluarganya sedang menikmati sarapan pagi, saat itu tuan Usman mendapat telfon dari Zain dan dia baik baik saja saat ini, kemudian tuan Usman mendapat telfon dari temannya, setelah selesai menelfon, tuan Usman berkata “Bahkan tahun ini pula, aku masih saja harus mengatur pesta perayaan holi dan mengundang teman temanku” ujar tuan Usman setelah menutup telfonnya “Jadi ayah mengatur pesta perayaan holi ?” tanya Aaliya penuh semangat “Iyaa, kami biasanya melakukan aksi amal pada hari itu dan membantu anak anak yatim piatu dan orang orang tua”, “Ayah, aku dulu sering mengatur pesta perayaan holi di Bhopal” ujar Aaliya senang “Kalau disini biasanya ibumu ini yang mengaturnya, bagaimana kalau kali ini kamu yang mengaturnya Aaliya ?” Aaliya sedikit canggung dan tidak enak hati pada ibu mertuanya “Biarkan ibu yang mengatur saja, ayah” ujar Aaliya “Tidak, tidak Aaliya ,,, kali ini kamu saja yang mengaturnya karena tahun ini aku ingin menikmati pesta holi, Chandbibi akan menunjukkan padamu bagaimana mengatur pesta perayaan holi di Barkath Villa” ujar Surayya, Aaliya melihat ke arah Chanbibi yang mengangguk ke arahnya, sementara Shaziya dan Nafisa nampak tidak suka dengan keputusan Surayya 

Di penjara, Rocky dan Chakkiwala masih ngobrol satu sama lain “Musuh kita adalah sama, tuan Chakkiwala yaitu Zain Abdullah” ujar Rocky “Zain Abdullah telah menipuku, tidak ada seorangpun yang bisa menjebakku, Rocky katakan padaku tentang dirimu yang sebenarnya” tepat pada saat itu polisi datang dan mengabarkan pada Rocky kalau jaminannya telah datang, jadi dirinya bisa bebas sekarang, polisi kemudian membuka pintu sel penjara, Rocky pun keluar dari penjara “Tuan Chakkiwala, tolong kabari ke Zain kalau aku akan kembali segera” ujar Rocky kemudian berlalu dari sana “Musuh musuhnya adalah temannya sekarang” bathin Chakkiwala dalam hati 

Sementara itu Surayya dan kedua istri Fahad plus Gowhar sedang berkumpul di kebun menyusun sebuah siasat licik mereka “Kali ini aku akan melakukan sesuatu yang bisa membuat Usman dan Aaliya terkejut” akhirnya mereka sepakat untuk melakukan sesuatu yang bisa mengganggu berjalannya pesta perayaan holi yang di atur oleh Aaliya, setelah selesai, anak menantunya segera meninggalkan Surayya, namun Surayya mencegat Shaziya “Shaziya, ayahmu rupanya telah menjebak Fahad dalam skandal bandar judi, iya kan ?” Shaziya salah tingkah di depan ibu mertuanya “Tapi aku tetap mengijinkan Gowhar, adikmu ada di rumah ini karena aku ingin menyingkirkan Aaliya dari sini”, “Aku akan membantu ibu dalam menjalankan misi ibu” ujar Shaziya cemas 

Di Bhopal, Zain menelfon Aaliya sambil berbaring di kamar Aaliya di Bhopal “Aaliya, kamu sedang apa ?” saat itu Aaliya sedang melakukan persiapan untuk pesta holi besok “Aku sedang bekerja saat ini, sudah tutup telfonnya !” ujar Aaliya “Saat ini baru jam setengah 8 dan ini adalah waktuku, sepertinya kamu sangat merindukan aku ya ?” goda Zain “Orang orang biasanya merindukan seseorang yang sangat dekat dengan dirinya tapi kamu selalu tidak ada di sini”, “Aku akan datang awal” goda Zain lagi “Kamu lebih baik tinggal disana saja, aku akan menikmati kamarku ini” ujar Aaliya “Kamu mulai suka mengganggu aku sekarang, kamu merindukan aku ya ?”, “Kalau kamu datang nanti, aku akan pergi pulang ke Bhopal” ujar Aaliya “Aku akan datang ke rumah bibiku dan aku akan menikmatinya, kemudian melihat diriku sendiri di meja riasnya” ujar Zain sambil mengaca di kaca rias Aaliya “Jadi kamu masih mengingatnya ?”, “Aku mengingat semuanya, apakah kamu sudah membeli semua warna warna ?” tanya Zain “Sudah, aku sudah membelinya”, “Kalau begitu, aku akan memberikan warna pada wajahmu yang pertama kali” goda Zain lagi “Kamu dilarang masuk !”, “Aku lebih suka masuk ke jalan yang ditutup” Zain tertawa kecil, Aaliya kemudian menantang Zain dan mengatakan kalau dirinya akan kalah, Zain hanya tersenyum mendengar ucapan Aaliya SINOPSIS BEINTEHAA episode 56 
Bagikan :
Back To Top